Kamis, 08 April 2010

STRATEGI dan POLITIK PERTANIAN

Strategi dan Politik Pertanian

KEBIJAKAN revitalisasi pertanian yang dicanangkan pemerintah tidak berhenti pada level wacana saja, tetapi mesti dilanjutkan pada tingkat strategi dan implementasinya di lapangan. Kebijakan ini tepat dan beralasan karena ada keunggulan komparatif maupun kompetitif pada sektor pertanian dan industri berbasis pertanian.

Kebijakan ini dirasakan mendesak mengingat partisipasi yang sangat besar dari pekerja di sektor pertanian dan sektor lanjutannya industri berbasis pertanian. Karena itu, kebijakan revitalisasi melalui pembangunan dan modernisasi pertanian akan mengangkat kesejahteraan petani dalam jumlah yang besar.

Manajemen pelaksana kebijakan dalam hal ini adalah Menteri Pertanian dan Menteri Perindustrian dapat memilih sendiri, strategi induk seperti apa yang hendak dilakukan untuk pertanian di Indonesia. Pilihan itu dilakukan sebagaimana organisasi perusahaan pada umumnya melakukan pilihan strategisnya sendiri-sendiri.

Dalam rangka melaksanakan kebijakan untuk merevitalisasi sistem pertanian, maka perlu dibangun strategi induk ("grand strategy"), mau diarahkan kemana sistem pertanian Indonesia. Strategi induk perlu agar ada arah kolektif dari pembangunan sektor pertanian dan sektor lanjutannya yang berbasis pertanian.

Strategi induk adalah strategi besar, yaitu cara yang bersifat umum untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Strategi induk ini harus ditetapkan pada level organisasi pemerintah pada tingkat yang paling tinggi agar bisa menjadi acuan bagi strategi fungsional.

Strategi induk dapat ditetapkan dengan dua rel kebijakan, yakni modernisasi pertanian rakyat dan industri pertanian berorientasi ekspor. Ini berarti bahwa kita perlu membangun pertanian rakyat berbasis pangan (padi, jagung, hortikultura) dan ekspor industri pertanian. Modernisasi pertanian perlu untuk mengangkat kesejahteraan dan harkat rakyat. Lalu perlu ada pilihan industrialisasi pertanian untuk komoditi, yang dapat diolah dalam industri dan diekspor karena efisien, dapat bersaing dan bisa menetrasi pasar internasional (perkebunan sawit, kopi, lada, kakao, dll).

Yang pertama dikembangkan karena peranannya sudah melekat sebagai pola hidup rakyat selama berabad-abad dan menyerap tenaga kerja tradisional dalam jumlah besar. Petani padi jelas mutlak perlu disentuh dengan kebijakan dan program pemerintah karena alasan-alasan tersebut di atas.

Yang kedua adalah mendorong pertanian masuk industri pengolahan sehingga nilai tambahnya meningkat sampai ratusan persen dibandingkan nilai mentahnya. Tidak ada pilihan lain kecuali mengolah bahan mentah berbasis sumberdaya alam dan pertanian menjadi produk industri berbasis pertanian.

Pilihan industri harus sesuai dengan permintaan pasar. Lebih baik lagi jika mampu masuk ke pasar internasional karena semakin terbukti keunggulan komparatif fan keunggulan kompetitifnya. Selain itu, ekspor produk industri berbasis pertanian akan otomatis melipatgandakan peluang pasar dan perolehan devisa.

Jadi, sektor pertanian dan sektor lanjutannya industri berbasis pertanian akan memperkuat struktur ekonomi karena bernilai tambah tinggi dengan industri dan menghasilkan devisa karena mampu menerobos pasar internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar